Ut Sementem Faceris Ita Metes
Oleh: Dery Ariswanto
ü Pengertian
Frasa
Latin ut sementem
faceris ita metes
secara harfiah berarti seperti yang Anda tabur, itulah
yang menuai. Secara istilah
asas Ut sementem faceris ita metes ini berarti barang siapa yang menanam
sesuatu dialah yang akan memetik hasilnya dan barang siapa yang menabur angin dialah yang akan
menuai badai.
ü Fungsi
Asas ini
digunakan untuk mendeteksi prediktabilitas konsekuensi dari tindakan manusia
tertentu, melaksanakan etiologi efek umumnya tidak diinginkan sebagai kewajiban
dan yang menderita dirinya karena telah menyebabkan secara tidak langsung tapi
persis diharapkan. Misalnya jika
Kita berbuat buruk terhadap orang lain maka cepat atau lambat pasti Kita akan
menerima balasan serta efek negatif dari perbuatan tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung. begitu juga sebaliknya, jika Kita berbuat baik
terhadap orang lain maka cepat atau lambat pasti Kita akan menerima balasan
serta efek positif dari kebaikan tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Siapa
menabur pasti menuai, jika ingin kaya buatlah orang lain kaya, jika ingin
bahagia buatlah orang lain bahagis, jika ingin selalu bersemangat buatlah orang
lain bersemangat, jika ingin optimis buatlah orang lain optimis, jika ingin
sukses buatlah orang lain sukses dan masih banyak lagi.
Hukum
alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa berlaku bagi setiap
makhluknya yang ada di muka bumi ini. Petani yang menaburkan benih di sawahnya
suatu hari kelak akan memanen hasil persemaian tanamannya, seorang peternak
ikan yang menebarkan benih di tambaknya suatu hari kelakpun akan menuai hasil
budidaya ikannya dan masih banyak lagi contoh hukum sebab akibat tersebut.
ü Penerapan
Pada dasarnya asas ini hampir
mirip dengan hukum timbal-balik atau hukum sebab-akibat. Oleh karena itu,
penerapan asas ini sangat penting bagi setiap individu untuk meningkatkan
kesadaran bahwa dalam melekukan sesuatu pasti ada dampak dari apa yang telah
Kita perbuat serta untuk mencegah supaya tidak menabur perbuatan yang buruk
karena dampaknya pasti akan menyerang diri Kita sendiri baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Formulasi
ini menunjukkan hubungan kejuaraan dari
kata kerja untuk menabur, aksi dari panen , yang terlihat jauh lebih formal
dalam bahasa Latin melalui penggunaan temporum
consecutio dibandingkan dengan terjemahan Italia: Anda akan menuai apa yang
Anda tabur itu sebelumnya, yang berarti bahwa selalu ada hubungan sebab-akibat
antara tindakan yang dilakukan oleh manusia.
Ungkapan
tersebut muncul dalam risalah De speaker (2, 65, 261) dari Cicero. Konteks
kalimat adalah sebagai berikut: "Katakan itu, Pinarius: - panggilan - jika
saya mengatakan apa-apa terhadap Anda, Anda akan berbicara buruk tentang saya
seperti yang Anda lakukan dengan orang lain?" "Reap - kata Pinarius -
apa yang Anda tabur."
Ungkapan
ini telah digunakan sebelumnya dan juga membentuk sedikit berbeda dari
Aristoteles, Retorika (1406b, 10); oleh Plato, Phaedrus (260cd) dan lain-lain:
Antiphon, Gorgias dan Gregory Siprus.
0 comments:
Post a Comment